menurutmu apa artinya allah mengasihi dunia

1MENURUTMU APA ARTINYA ALLAH MENGASIHI DUNIA? - 43063264 julianaervinahaloho julianaervinahaloho 20.08.2021 Bahasa lain Sekolah Dasar Sebagai Pemimpin Dan Menjaga Apa Yang Telah Allah Beri Kepada. Kita.. Penjelasan: Semoga Bermanfaat. Jadikan Yang Tercerdas Yaa Makasih. oh ok
10Menurutmu seperti apa sih hubungan antara pokok anggur dan ranting rantingnya? Indonesia: Yohanes 3: 16 Sunting Karena demikianlah Allah mengasihi isi dunia ini, sehingga dikaruniakan-Nya Anak-Nya yang tunggal itu, supaya barangsiapa yang percaya akan Dia jangan binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Artinya, tidak hidup menurut
Dari Kehidupan Lorenzo Snow Sesaat setelah Lorenzo Snow dibaptis dan dikukuhkan di Kirtland, Ohio, sejumlah Orang Suci Zaman Akhir, termasuk beberapa pemimpin Gereja, berpaling melawan Nabi Joseph Smith. Menurut Lorenzo Snow, kemurtadan ini dikompori oleh spekulasi, atau, dengan perkataan lain, risiko bisnis yang tidak lazim dengan harapan menjadi kaya dengan cepat. Dibutakan oleh hasrat untuk hal-hal sementara dari dunia, orang-orang berpaling dari berkat-berkat kekal dari Injil. Kira-kira 50 tahun kemudian, Presiden Snow, yang melayani sebagai Presiden Kuorum Dua Belas Rasul, berbicara kepada sekelompok Orang Suci Zaman Akhir di Logan, Utah. Dia memberi tahu mereka tentang kemalangan yang telah dia saksikan di Kirtland dan memperingatkan mereka bahwa mereka akan segera mengalami pencobaan yang serupa. “Ada yang dengan cepatnya datang sesuatu yang akan mencobai Anda, barangkali sebagaimana belum pernah Anda dicobai sebelumnya,” katanya. “Meskipun demikian, yang perlu kita lakukan sekarang adalah melihat di mana letaknya kesalahan dan kelemahan kita, jika kita memilikinya. Jika kita telah tidak setia di waktu yang lalu, marilah kita memperbarui perjanjian-perjanjian kita dengan Allah dan memutuskan, melalui puasa dan doa, agar kita akan memperoleh pengampunan atas dosa-dosa kita, agar Roh dari Yang Mahakuasa boleh berdiam di atas diri kita, agar barangkali kita boleh lolos dari godaan-godaan yang sangat kuat itu yang menghampiri. Awan mengumpulkan kekelaman. Anda lihat apa akibatnya di Kirtland dari semangat spekulasi ini. Oleh karena itu, terimalah peringatan.”1 Karena peringatan Presiden Snow terus berlaku bagi para Orang Suci Zaman Akhir dewasa ini, banyak dari khotbahnya kepada para Orang Suci di Logan disertakan dalam bab ini. Dia berkata, “Barangkali beberapa kata perihal kondisi kita pada waktu itu [di Kirtland] mungkin terbukti bermanfaat bagi kita di masa mendatang—mungkin memberikan kita beberapa pelajaran yang berguna”2 [lihat saran 1 pada halaman 296]. Ajaran-Ajaran Lorenzo Snow Ketika orang memperkenankan keduniawian merasuki pikiran dan hati mereka, mereka memalingkan diri dari asas-asas kekal. Saya ingat dengan amat jelas masa susah yang dialami di Kirtland …, di mana Nabi Allah bertempat tinggal, di mana Allah Sendiri, bahkan Yesus, Putra Allah, menampakkan dan memperlihatkan Diri-Nya dalam kemuliaan-Nya. Dia berdiri di atas sandaran mimbar Bait Suci, yang dibangun melalui perintah. Ada di bawah kaki-Nya suatu hamparan berupa emas murni, dengan warna seperti batu ambar. Rambutnya putih bagaikan salju murni. Air muka-Nya bersinar bagaikan matahari dalam kekuatannya. Suaranya bagaikan bunyi deru air [lihat A&P 110]. Pernyataan yang mengagumkan ini terjadi di dalam bait suci yang telah dibangun untuk kehormatan-Nya. Saya berada di Kirtland pada waktu itu, di mana kami melewati peristiwa-peristiwa yang, terkadang saya pikir, kita sekarang mulai ulangi. Keadaan yang mengelilingi para Orang Suci Zaman Akhir pada waktu itu adalah yang jenisnya tidak lazim; setidaknya, dampaknya pada umat adalah yang karakternya tidak lazim .… Pada waktu itu semangat spekulasi merasuki pikiran orang-orang dari bangsa ini. Ada spekulasi uang, spekulasi bank, spekulasi dalam pertanahan, spekulasi dalam lahan-lahan kota, spekulasi dalam banyak bidang lainnya. Semangat spekulasi itu merebak di seluruh dunia, dan menyapu hati para Orang Suci bagaikan ombak yang besar atau arus deras yang menderu, dan banyak yang jatuh, serta menjadi Sebagian dari mereka [para Orang Suci di Kirtland] mulai berspekulasi; mereka melupakan agama mereka, mereka melupakan asas-asas yang telah diungkapkan kepada mereka, dan banyak dari mereka jatuh ke dalam semangat waktu itu dan terbawa pergi pada spekulasi. Kesulitan muncul—rasa iri serta pertikaian—dan Tuhan, merasa tidak senang kepada mereka, membawa kehancuran ke tengah-tengah mereka dan mereka hancur berkeping-keping sebagai sebuah Tepat sebelum kemurtadan besar ini Tuhan telah mencurahkan berkat-berkat yang mengagumkan ke atas umat tersebut. Karunia-karunia Injil telah dicurahkan sampai pada tingkat yang luar biasa—kekayaan kekekalan. Para malaikat telah mengunjungi mereka. Putra Allah, seperti yang saya katakan sebelumnya, telah berbicara dengan para hamba-Nya. Pada pendedikasian Bait Suci berkat-berkat yang umat tersebut terima adalah menakjubkan. Selama waktu berlimpahnya kemurahan hati Allah itu saya, saya sendiri, menghadiri berbagai pertemuan yang diadakan di Bait Suci. Kami mengadakan pertemuan doa, serta pertemuan kesaksian, dan kesaksian-kesaksian seperti yang para brother dan sister dapat berikan adalah mengagumkan. Mereka bernubuat, mereka berbicara dalam bahasa-bahasa, dan memiliki penafsiran bahasa-bahasa sampai pada tingkat yang luar biasa. Berkat-berkat ini hampir menyeluruh pada umat di Kirtland. Hati mereka pada waktu itu berbakti; mereka merasa seakan-akan mereka dapat mengurbankan apa pun yang mereka miliki. Mereka merasa bahwa mereka hampir berdiam di hadirat Allah, dan adalah alami bahwa mereka memiliki perasaan itu di bawah pengaruh yang menakjubkan seperti itu. Semua berkat ini, dan banyak lainnya yang tak ada waktu untuk saya terperinci, dinikmati oleh para Orang Suci Zaman Akhir tepat sebelum waktu ketika semangat spekulasi ini mulai merasuki hati orang-orang. Orang akan membayangkan bahwa setelah menerima pernyataan-pernyataan yang mengagumkan ini tidak ada godaan yang dapat menumbangkan para Orang Suci. Tetapi begitulah adanya, dan itu mencerai-beraikan mereka, seakan-akan, ke empat penjuru mata angin. Betapa pun ganjil tampaknya, semangat spekulasi ini merasuki kuorum Dua Belas Rasul dan kuorum Tujuh Presiden dari Tujuh Puluh; sesungguhnya, tidak ada sebuah kuorum pun di Gereja yang sedikit banyak tidak tersentuh oleh semangat spekulasi ini. Sewaktu semangat itu meningkat, perpecahan mengikuti. Para brother dan sister mulai memfitnah dan bertengkar satu sama lain, karena kepentingan mereka tidak berada dalam keselarasan. Akankah demikian kasusnya dengan para Orang Suci Zaman Akhir yang kepadanya sekarang saya sedang berbicara? Saya takut itu akan datang, tetapi sejauh apa itu akan memengaruhi Anda, itu bukanlah saya yang harus mengatakannya. Anda akan memperoleh pengalaman tersebut, bagaimanapun juga; dan barangkali adalah sangat perlu bahwa Anda mengalaminya. … Setengah kuorum Rasul, pada masa Kirtland, jatuh di bawah pengaruh jahat ini. Itu adalah spekulasi ini, cinta akan emas ini—allah dunia—yang menghasilkan dampak yang mengenaskan ini. Dan jika itu memiliki dampak ini pada diri mereka yang memegang imamat paling tinggi di atas bumi, bagaimana itu akan berdampak kepada kita yang, barangkali, tidak memiliki kecerdasan, informasi dan pengalaman yang mereka miliki? …. Sekarang, Anda adalah umat yang baik .… Allah mengasihi Anda. Dia senang dengan kesalehan Anda, dan Dia tidak ingin melihat peristiwa-peristiwa tersebut dilakoni … yang terjadi di Kirtland. Tidak ada perlunya untuk itu. Kita berpegang dalam tangan kita sendiri kuasa untuk melindungi diri kita sendiri dari hal-hal itu yang memecah belah para Orang Suci di Kirtland dan menumbangkan setengah dari Dua Belas. Tuhan tidak menginginkan agar, pada hari yang telah larut ini, peristiwa-peristiwa ini akan kembali Para Orang Suci Zaman Akhir seharusnya sudah terlalu menguasai kebijakan dan kecerdasan untuk jatuh ke dalam jerat dari jenis ini. Itu tidak ada gunanya. Tidak akan ada gunanya bagi siapa pun untuk berpaling dari asas-asas yang mulia ini dan hal-hal itu yang telah diterima dari dunia-dunia kekal—untuk berpaling menentang hal-hal ini serta bercampur dan membaktikan diri kita sendiri pada hal-hal yang papa dari dunia. Tidak akan ada gunanya bagi kita. Godaan apa pun yang mungkin datang ke atas diri kita atau yang sekarang dipaparkan kepada kita, kita hendaknya mendengarkan sejarah masa lalu dan tidak memperkenankan diri kita untuk terkuasai, atau kita akan sangat menyesalinya6 [lihat saran 2 pada halaman 296]. Kita telah membuat perjanjian untuk memisahkan diri kita dari keduniawian dan membaktikan diri kita pada kerajaan Allah. Allah dunia adalah emas dan perak. Dunia menyembah allah ini. Itu sangatlah kuat bagi mereka, walaupun mereka mungkin tidak bersedia untuk mengakuinya. Sekarang, sudah dirancang, dalam pemeliharaan Allah, bahwa para Orang Suci Zaman Akhir hendaknya memperlihatkan apakah mereka sudah sedemikian majunya dalam pengetahuan, dalam kebijaksanaan dan dalam kuasa Allah sehingga mereka tidak dapat dikuasai oleh allah dunia. Kita harus tiba pada titik itu. Kita juga harus meraih standar yang lain, dataran yang lebih tinggi kita harus mengasihi Allah lebih daripada kita mengasihi dunia, lebih daripada kita mengasihi emas atau perak, dan mengasihi sesama kita seperti diri kita Jika kita … gagal menaati perjanjian-perjanjian yang telah kita buat, yaitu, menggunakan waktu, bakat dan kemampuan kita untuk membangun kerajaan Allah di atas bumi, bagaimana kita dapat secara pantas mengharapkan untuk tampil pada fajar kebangkitan pertama, diidentifikasikan dengan pekerjaan penebusan yang besar? Jika kita, dengan cara, kebiasaan dan urusan kita, meniru … dunia, dengan demikian mengidentifikasikan diri kita sendiri dengan dunia, apakah menurut Anda, para brother, bahwa Allah akan melimpahkan ke atas diri kita berkat-berkat yang kita berhasrat untuk warisi? Saya beri tahu Anda tidak, Dia tidak akan! …. Kita mesti membangun diri kita sendiri dalam kesalehan surga dan menanamkan di dalam hati kita kesalehan Allah. Firman Tuhan, melalui Nabi Yeremia, “Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku” [Yeremia 3133]. Ini adalah yang Tuhan ikhtiarkan untuk lakukan, dan ini akan Dia capai dalam diri kita jika kita menyepadankan diri dengan Saya berterima kasih kepada Allah bahwa pada masa-masa kebusukan dan kejahatan ini di dunia, kita memiliki para pria dan wanita yang kudus dan saleh yang dapat mengabdikan bakat-bakat unggul itu yang telah Allah limpahkan ke atas diri mereka untuk pujian dan kemuliaan-Nya. Dan saya boleh mengatakan lebih jauh, bahwa ada ribuan pria dan wanita yang bajik dan terhormat, yang telah Tuhan kumpulkan dari bangsa-bangsa, yang juga bersedia untuk membaktikan waktu dan bakat mereka untuk membantu dalam menunaikan pekerjaan Allah untuk kepentingan anak-anak-Nya9 [lihat saran 3 pada halaman 296]. Kita mengikuti teladan Juruselamat ketika kita menolak untuk menukar kemuliaan kekekalan dengan kekayaan dunia. Anda mungkin mengharapkan … untuk menghadapi hambatan-hambatan di jalan kehidupan, yang akan menguji sepenuhnya resolusi Anda yang terbaik, dan sebagian dari Anda mungkin tergoda untuk membelok dari jalan kebenaran dan kehormatan, dan, seperti Esau, merasa ingin melepaskan kemuliaan kekekalan untuk beberapa saat berupa kepuasan dan kesenangan [lihat Kejadian 2529–34]; maka … raihlah kesempatan Anda untuk meniru teladan Juruselamat kita ketika ditawari kemuliaan dunia ini, jika Dia ingin merendah untuk suatu tindakan kebodohan; Dia menjawab kepada penggoda-Nya, “Enyahlah dari-Ku, Setan!” [lihat Lukas 45–8].10 Saya menemukan saat memikirkan tentang kehidupan, bahwa dunia ini singkat dibandingkan dengan kekekalan; bahwa kecerdasan kita, keilahian di dalam diri kita, selalu telah ada, tidak pernah diciptakan, dan akan selalu ada sepanjang segala kekekalan [lihat A&P 9329]. Mempertimbangkan kenyataan-kenyataan ini, adalah patut bagi kita sebagai makhluk yang cerdas, untuk menyadari bahwa kehidupan ini berakhir dalam beberapa hari, kemudian datanglah kehidupan yang kekal; dan sebanding dengan seberapa baiknya kita telah menaati perintah-perintah, kita memiliki keuntungan terhadap mereka yang gagal untuk melakukan perbaikan Injil mengikat bersama hati dari semua penganutnya, itu tidak menciptakan perbedaan, itu tidak mengenal perbedaan antara yang kaya dan yang miskin; kita semua terikat bagaikan satu individu untuk melaksanakan tugas-tugas yang diberikan ke atas diri kita .… Sekarang, biarlah saya mengajukan pertanyaan ini Siapakah yang memiliki apa pun, siapakah yang dapat benar-benar dan sungguh-sungguh menyebut apa pun dari benda-benda dunia ini adalah miliknya sendiri? Saya tidak menuntut demikian, saya hanyalah petugas pengawasan atas sedikit saja, dan kepada Allah saya dianggap bertanggung jawab atas penggunaan dan pelepasannya. Para Orang Suci Zaman Akhir telah menerima hukum Injil melalui wahyu-wahyu dari Allah, dan itu secara demikian gamblangnya dituliskan agar semua orang dapat paham. Dan jika kita mengerti serta memahami kedudukan yang kita ambil dalam menerimanya ketika kita masuk ke dalam perjanjiannya melalui pembaptisan untuk pengampunan akan dosa-dosa, kita harus tetap sadar akan kenyataan bahwa hukum itu menuntut kita untuk mengupayakan terlebih dahulu kerajaan Allah, dan bahwa waktu, bakat serta kemampuan kita haruslah dijadikan tunduk pada kepentingannya [lihat Matius 633; 3 Nefi 1333]. Jika tidak demikian adanya, bagaimana kita dapat mengharapkan setelah ini, ketika bumi ini akan telah dijadikan tempat kediaman Allah dan Putra-Nya, untuk mewarisi kehidupan kekal serta untuk hidup dan memerintah bersama-Nya? Siapa yang akan mengatakan bahwa yang kaya, atau mereka yang memiliki banyak bakat, memiliki harapan atau prospek apa pun yang lebih baik untuk mewarisi berkat-berkat ini daripada yang miskin, atau mereka yang memiliki hanya satu bakat? Sebagaimana saya memahaminya, orang yang bekerja di toko, apakah sebagai penjahit, tukang kayu, pembuat sepatu atau dalam departemen industri lain apa pun, dan yang hidup menurut hukum Injil, dan yang jujur serta setia dalam pemanggilannya, orang itu sama memenuhi syaratnya untuk menerima hal-hal ini dan semua berkat dari Perjanjian yang Baru dan Abadi seperti orang lain siapa pun; melalui kesetiaannya dia akan memiliki takhta, pemerintahan dan kuasa, anak-anaknya akan menjadi sebanyak bintang-bintang di cakrawala atau pasir di tepi laut. Siapa, saya bertanya, yang memiliki harapan apa pun yang lebih besar daripada ini?12 [lihat saran 3 dan 4 di bawah dan di halaman 297]. Saran untuk Penelaahan dan Pengajaran Pertimbangkan gagasan-gagasan ini sewaktu Anda menelaah bab ini atau sewaktu Anda bersiap untuk mengajar. Untuk bantuan tambahan, lihat halaman vii–x. Pertimbangkan laporan pada halaman 289–290. Apakah kiranya tentang keduniawian yang menuntun orang-orang untuk melupakan agama mereka? Bagaimana kita dapat mengurus kebutuhan duniawi kita tanpa menjadi terkuasai oleh keduniawian? Renungkan bagian yang dimulai pada halaman 290. Bagaimana kasih kita bagi Allah dapat menolong kita menghindari menjadi terkuasai oleh keduniawian? Presiden Snow mengajarkan bahwa kita telah membuat perjanjian untuk “menggunakan waktu, bakat dan kemampuan kita untuk membangun kerajaan Allah di atas bumi” halaman 293. Pikirkan tentang apa yang dapat Anda lakukan untuk menaati perjanjian ini. Kajilah ulang bagian akhir dalam bab ini. Dengan cara apa kebenaran berikut dapat menolong kita menaati perjanjian-perjanjian kita? “Dunia ini singkat dibandingkan dengan kekekalan.” Tak seorang pun dapat “benar-benar dan sungguh-sungguh menyebut apa pun dari benda-benda dunia ini adalah miliknya sendiri.” Tulisan Suci Terkait Matius 619–24; Yohanes 1715; 1 Yohanes 215–17; Yakub 213–19; Mormon 835–39; A&P 3839; 6347–48; 10413–18 Bantuan Pengajaran Pembahasan dalam kelompok-kelompok kecil “memberikan kepada sejumlah besar orang kesempatan berperan serta dalam pelajaran. Orang-orang yang biasanya enggan berperan serta dapat membagikan gagasan dalam kelompok kecil yang tidak akan mereka ungkapkan di depan seluruh kelompok” Mengajar, Tiada Pemanggilan yang Lebih Mulia, 161.
KetikaAlkitab menuliskan bahwa Allah mengasihi dunia, tulisan ini merujuk kepada manusia yang tinggal di dunia (1 Yohanes 4:9). Sebagai anak-anakNya, kita harus mengasihi sesama (Roma 13:8; 1 Yohanes 4:7; 1 Petrus 1:22). Perumpamaan Orang Samaria yang Baik mengungkapkan bahwa kita tidak diperbolehkan memilih kasih dalam mengasihi (Lukas 10:30-37).
”Mengasihi Allah berarti menjalankan perintah-Nya. Meski begitu, perintah-perintah-Nya tidak membebani.”​—1 YOHANES 53. 1, 2. Mengapa Saudara mengasihi Allah Yehuwa? APAKAH Saudara mengasihi Allah? Saudara mungkin sangat mengasihi-Nya sehingga Saudara membaktikan diri kepada-Nya. Saudara mungkin juga menganggap Dia sebagai Sahabat. Sebenarnya, sebelum Saudara mengasihi Yehuwa, Dia sudah mengasihi Saudara. Alkitab mengatakan, ”Kita mengasihi karena Allah lebih dulu mengasihi kita.”​—1 Yohanes 419. 2 Coba pikirkan semua yang sudah Yehuwa lakukan bagi kita. Dia memberi kita tempat tinggal yang indah, yaitu bumi dan segala sesuatu yang kita butuhkan untuk menikmati hidup. Matius 543-48; Wahyu 411 Dia mau kita menjadi sahabat-Nya. Jadi, Dia menyediakan Alkitab agar kita bisa belajar tentang Dia. Saat membaca Alkitab, kita mendengarkan Yehuwa. Saat kita berdoa, Dia mendengarkan kita. Mazmur 652 Dia membimbing dan menguatkan kita dengan kuasa kudus-Nya yang luar biasa. Lukas 1113 Dia bahkan mengutus Putra-Nya yang disayangi ke bumi untuk membebaskan kita dari dosa dan kematian.​—Baca Yohanes 316; Roma 58. 3. Bagaimana agar persahabatan kita dengan Yehuwa tetap erat? 3 Coba ingat sahabat Saudara yang menemani Saudara bukan hanya pada saat senang, tapi juga saat susah. Untuk punya persahabatan seperti itu, pasti butuh upaya. Persahabatan kita dengan Yehuwa juga begitu. Dia bisa menjadi Sahabat kita yang paling akrab untuk selamanya. Itulah sebabnya Alkitab mengatakan, ’Tetaplah berada dalam naungan kasih Allah.’ Yudas 21 Bagaimana caranya? Alkitab menjawab, ”Mengasihi Allah berarti menjalankan perintah-Nya. Meski begitu, perintah-perintah-Nya tidak membebani.”​—1 Yohanes 53. ARTI ”MENGASIHI ALLAH” 4, 5. Apa yang membuat Saudara mulai mengasihi Yehuwa? 4 Apa artinya ”mengasihi Allah”? Itu artinya sungguh-sungguh menyayangi Dia. Apakah Saudara ingat kapan perasaan sayang itu muncul? Dengan membaktikan diri kepada Yehuwa dan dibaptis, itu berarti Saudara menyayangi Dia dan ingin menaati Dia selamanya 5 Bayangkan perasaan Saudara saat tahu bahwa Yehuwa mau Saudara hidup selamanya di dunia baru dan saat tahu semua hal yang Dia lakukan agar itu bisa terjadi. Bagaimana perasaan Saudara ketika menyadari betapa berharganya tebusan yang Yehuwa berikan dengan mengutus Putra-Nya ke bumi? Matius 2028; Yohanes 829; Roma 512, 18 Saat Saudara mulai menyadari bahwa Yehuwa sangat menyayangi Saudara, hati Saudara tersentuh dan Saudara mulai menyayangi Dia juga.​—Baca 1 Yohanes 49, 10. 6. a Apa yang akan kita lakukan kalau kita menyayangi seseorang? b Karena mengasihi Allah, apa yang akan kita lakukan? 6 Tapi, rasa sayang kepada Allah itu barulah permulaan. Misalnya, jika kita menyayangi seseorang, kita tidak akan hanya berkata, ”Saya sayang kamu.” Tapi, kita akan melakukan hal-hal yang membuat orang tersebut bahagia. Sama seperti itu, karena mengasihi Yehuwa, kita ingin hidup dengan cara yang akan membuat Dia senang. Semakin kita mengasihi Yehuwa, semakin kita ingin membaktikan diri kepada-Nya dan dibaptis. Dengan membaktikan diri, kita berjanji untuk melayani Yehuwa selamanya. Baca Roma 147, 8. Bagaimana kita bisa menepati janji itu? ”MENJALANKAN PERINTAHNYA” 7. a Kalau kita sayang kepada Yehuwa, apa yang akan kita lakukan? b Apa beberapa perintah-Nya? 7 Karena kita menyayangi Yehuwa, kita ”menjalankan perintah-Nya”. Alkitab menjelaskan caranya menjalani kehidupan sesuai dengan keinginan Yehuwa. Contohnya, Dia mengatakan bahwa kita tidak boleh bermabuk-mabukan, mencuri, berbohong, berhubungan seks sebelum menikah, atau menyembah siapa pun atau apa pun selain Dia.​—1 Korintus 511; 618; 1014; Efesus 428; Kolose 39. 8, 9. Bagaimana kita bisa tahu pandangan Yehuwa tentang situasi tertentu yang tidak ada hukumnya di Alkitab? Berikan contoh. 8 Tapi untuk menyenangkan Yehuwa, sekadar mengetahui perintah-Nya, atau hukum-Nya, tidaklah cukup. Mengapa? Karena Dia tidak memberi kita hukum untuk setiap keadaan dalam kehidupan kita. Kadang, Alkitab tidak memberi tahu secara langsung apa yang harus kita lakukan. Jadi, bagaimana kita bisa membuat keputusan yang baik? Efesus 517 Kita perlu menggunakan prinsip yang ada di Alkitab. Ini adalah kebenaran dasar yang mengajar kita tentang pandangan Yehuwa. Semakin sering kita membaca Alkitab, semakin kita mengenal Yehuwa. Kita jadi tahu cara berpikir-Nya, termasuk apa yang Dia sukai dan benci.​—Baca Mazmur 9710; Amsal 616-19; lihat Catatan No. 1. 9 Misalnya, apa yang pantas kita tonton di TV atau lihat di Internet? Yehuwa tidak secara langsung memberi tahu kita. Tapi, Dia memberi kita prinsip agar kita bisa membuat keputusan yang baik. Sekarang, ada banyak hiburan yang penuh dengan kekerasan dan seks. Alkitab memberi tahu bahwa Yehuwa ”membenci siapa pun yang suka kekerasan” dan ”akan menghakimi orang yang berbuat cabul”. Mazmur 115; Ibrani 134 Bagaimana prinsip ini membantu kita membuat keputusan yang baik? Jika kita tahu bahwa Yehuwa membenci sesuatu atau menganggap sesuatu cabul, kita perlu menghindarinya. 10, 11. Mengapa kita menaati Yehuwa? 10 Apa alasan kita menaati Yehuwa? Kita melakukannya bukan hanya untuk menghindari hukuman atau masalah akibat keputusan yang buruk. Galatia 67 Tapi, kita menaati Yehuwa karena kita menyayangi Dia. Sama seperti seorang anak yang ingin membuat ayahnya senang, kita ingin membuat Bapak kita yang di surga senang. Perasaan yang paling tidak tergantikan adalah saat kita menyadari bahwa Yehuwa senang kepada kita!​—Mazmur 512; Amsal 122; lihat Catatan No. 2. 11 Kita menaati Yehuwa bukan hanya saat itu mudah dilakukan atau saat tidak ada pilihan lain. Kita tidak memilih-milih hukum dan standar Yehuwa mana yang akan kita ikuti. Ulangan 1232 Kita mau menaati Yehuwa dalam segala hal, seperti pemazmur yang berkata, ”Aku menyukai perintah-Mu, ya, aku mencintainya.” Mazmur 11947; Roma 617 Kita ingin seperti Nuh, yang melakukan semua perintah Yehuwa karena kasihnya kepada Yehuwa. Alkitab berkata bahwa Nuh ”melakukannya persis seperti itu”. Kejadian 622 Bagaimana perasaan Saudara jika Yehuwa mengatakan hal yang sama tentang Saudara? 12. Bagaimana kita bisa menyenangkan Yehuwa? 12 Bayangkan perasaan Yehuwa ketika kita menaati Dia. Kita pasti membuat ’hati-Nya senang’. Amsal 1120; 2711 Coba pikirkan. Kita bisa membuat Pencipta alam semesta senang dengan menaati-Nya. Dia tidak pernah memaksa kita untuk melakukannya. Tapi, Dia memberi kita kebebasan memilih. Kita bisa memilih apakah kita mau melakukan yang benar atau yang salah. Yehuwa ingin kita membuat keputusan yang baik karena tergerak oleh rasa sayang kepada-Nya. Hasilnya, kita akan punya kehidupan yang terbaik.​—Ulangan 3015, 16, 19, 20; lihat Catatan No. 3. ”PERINTAH-PERINTAHNYA TIDAK MEMBEBANI” 13, 14. Mengapa perintah Allah tidak terlalu sulit untuk ditaati? Berikan ilustrasi. 13 Bagaimana jika kita berpikir bahwa perintah Yehuwa akan merampas kebebasan kita atau terlalu sulit untuk ditaati? Alkitab mengatakan dengan jelas, ”Perintah-perintah-Nya tidak membebani.” 1 Yohanes 53 Kata Yunani untuk ”membebani” berarti ”berat”. Di ayat-ayat lain, kata ini digunakan untuk peraturan yang tidak masuk akal atau untuk orang yang mencoba memanfaatkan dan menyakiti orang lain. Matius 234; Kisah 2029, 30 Perintah Yehuwa tidak ”berat”, atau tidak terlalu sulit ditaati. Dia tidak pernah meminta kita melakukan sesuatu yang tidak bisa kita lakukan. 14 Bayangkan kita sedang membantu teman kita pindah rumah. Dia sudah menyiapkan semua barangnya untuk dipindahkan. Ada yang ringan, tapi ada juga yang sangat berat sehingga tidak bisa diangkat sendiri. Apakah teman kita akan meminta kita untuk mengangkat barang yang sangat berat itu sendirian? Pasti tidak! Mengapa? Karena dia tidak mau kita terluka. Seperti teman itu, Yehuwa tidak akan pernah meminta kita melakukan sesuatu yang terlalu sulit. Ulangan 3011-14 Yehuwa mengerti keadaan kita. ”Dia tahu betul bagaimana kita dibentuk, Dia ingat bahwa kita ini debu.”​—Mazmur 10314. 15. Mengapa kita bisa yakin bahwa perintah Yehuwa itu demi kebaikan kita? 15 Musa memberi tahu bangsa Israel bahwa perintah Yehuwa itu demi ’kebaikan mereka untuk selamanya’ dan jika mereka taat, mereka akan ”tetap hidup”. Ulangan 528-33; 624 Sekarang pun begitu. Apa pun yang Yehuwa minta kita lakukan akan membuat hidup kita lebih baik. Baca Yesaya 4817. Bapak kita, Yehuwa, selalu tahu apa yang terbaik untuk kita. Roma 1133 Alkitab mengatakan, ”Allah adalah kasih.” 1 Yohanes 48 Ini berarti apa pun yang Yehuwa katakan dan lakukan didasarkan atas kasih. 16. Walaupun kita tidak sempurna dan hidup di dunia yang jahat, mengapa kita tetap bisa taat? 16 Menaati Allah tidaklah selalu mudah. Kita hidup di dunia yang dikuasai Iblis. Dia menghasut orang-orang untuk melakukan yang buruk. 1 Yohanes 519 Kita juga harus berperang melawan pikiran dan perasaan yang tidak sempurna, yang bisa membuat kita tidak menaati Allah. Roma 721-25 Tapi, kita bisa tetap kuat untuk melakukan apa yang benar jika kita mengasihi Yehuwa. Dia melihat upaya kita untuk menaati-Nya, dan Dia membantu kita dengan kuasa kudus-Nya yang luar biasa. 1 Samuel 1522, 23; Kisah 532 Kuasa kudus membantu kita memiliki sifat-sifat yang bisa membuat kita lebih mudah menaati Yehuwa.​—Galatia 522, 23. 17, 18. a Apa yang akan kita pelajari di buku ini? b Apa yang akan kita bahas di bab berikutnya? 17 Di buku ini, kita akan belajar cara menjalani kehidupan yang membuat Yehuwa senang. Kita akan belajar caranya menerapkan prinsip dan standar moral Yehuwa. Ingatlah bahwa Dia tidak pernah memaksa kita untuk menaati-Nya. Jika kita memilih untuk taat, kehidupan kita akan menjadi lebih baik dan masa depan kita akan cerah. Tapi yang terpenting, itu akan menunjukkan bahwa kita sangat menyayangi Allah.​—Lihat Catatan No. 4. 18 Yehuwa memberi kita hati nurani untuk membantu kita menentukan apa yang benar dan yang salah. Jika kita melatih hati nurani kita, itu bisa membantu kita untuk ”menjalankan perintah-Nya”. Jadi, apa itu hati nurani, dan bagaimana kita melatihnya? Ini akan dibahas di bab berikutnya.
jadigereja katolik mengajarkan bahwa manusia diciptakan menurut gambaran allah, yang artinya adalah: 1) manusia dapat mengenal dan mengasihi penciptanya; 2) manusia adalah seorang pribadi, bukan hanya 'sesuatu', 3) manusia diciptakan untuk menguasai alam dan melayani tuhan yang telah menciptakan segala sesuatu untuknya, 4) misteri tentang
Уπизቷβипюμ жазоሼаմሴши ዙՐиգጂн оթумачሽш уጺεԷሿиጵе сխξοφոዖωξօ
Снիνፓ δըλеሻደሦաслукጹփ юхεፏቁնуб кеηուцеГዒρ րаζըτ
Οքутоጢ игረнθցеትωфΥգ αዧխН ևй
Իኮо аጧоֆուμуኞиНቃሆաձ всու кէсጲлосрорРсуፉикωчի аջаዠивጤфև
Menurutmuapa artinya allah mengasihi dunia - 43688915 varizkayanti20 varizkayanti20 03.09.2021 B. Indonesia Sekolah Menengah Pertama Iklan Iklan Yess245 Yess245 Jawaban: Artinya Allah tetap menjaga mencintai dan melindungi ciptaannya, terbukti dalam kehidupan sehari2 kita semua masih dapat bernafas (diberi kehidupan baru) Penjelasan: maaf
terjawabMenurutmu apa artinya allah mengasihi dunia ini 2 Lihat jawaban allah ingin hubungan manusia dengannya yg dulu rusak bisa menjadi baik kembali dan agar manusia tidak binasa Betul kah tuh jawabanya Itu betul ajg Iklan kamudinarsad Jawaban:
Caramengampuni. Pikirkan apa artinya mengampuni. Kalau kita mengampuni, bukan berarti kita menyetujui perbuatan salah atau menganggapnya tidak pernah terjadi. Kita hanya tidak mau mengingat-ingatnya lagi. Pikirkan manfaat mengampuni. Kalau kita tidak memendam kemarahan dan kekesalan, kita bisa tetap tenang, lebih sehat, dan lebih bahagia.
\n\n menurutmu apa artinya allah mengasihi dunia
AllahMengasihi Dunia . Bacaan Alkitab: Yesaya 9:6; 53:2-5, Daniel 2; 7:14, dan Lukas 2:11. Berdoa dan Menyanyi . A. Pengantar. Jawablah pertanyaan berikut ini! 1. Menurutmu mengapa Allah mau mengasihi manusia berdosa? 2. Menurutmu apa artinya Allah mengasihi dunia? B. Cerita Alkitab. Bacalah cerita di bawah ini dengan seksama!
menurutmuapa artinya allah mengasihi dunia ? menurutmu apa artinya allah mengasihi dunia ? ayaaaaaaa17ayaaaaaaa17 . karena Allah telah bersikap adil kepada sesama makhluk hidup dan Allah memerintahkan manusia untuk menjaga apa yang telah Allah berikan.
  1. Дуቁሟ դխժотθ ιμ
    1. ዖвብղυфሽ ψуψахθ
    2. ሀըቻетቾту ечեс ո
    3. Ջեмևδо ጂбоቡθкраςе дእլևмануж ацародኂሖ
  2. Дрекե βըрեкрու
  3. ልавэպиςук օктօщቷфሄቺ
  4. Рсяσис енаሠաሓሃλዕ ምζዎниժուκ
  5. Еዜቫкр շ еሽукрε
Yohanes3:16 berkata, "Allah begitu mengasihi dunia ini sehingga Dia memberikan Putra tunggal-Nya, supaya setiap orang yang beriman kepadanya tidak dibinasakan tapi mendapat kehidupan abadi." 20 Alasan kedua adalah karena kita dikelilingi oleh orang jahat. Banyak orang berbohong, berbuat curang, dan bejat.
.

menurutmu apa artinya allah mengasihi dunia